counter

Selasa, 30 Desember 2014

Merry Christmas !! Semoga damai natal menyertai Indonesia

Merry Christmas :)
Semoga damai natal menyertai Indonesia

Selamat natal untuk semua pembaca yang merayakannya…

Pada kesempatan kali ini, redaksi Citta berkunjung ke Keuskupan Agung Palembang yang bertempat di Jalan Tasik 18 Palembang untuk menyampaikan ucapan selamat hari natal. Redaksi Citta dengan membawa nama Keluarga Mahasiswa Buddhis Palembang (KMBP) datang bersama Bung Syarif, salah satu tokoh Katolik yang bervegetarian, serta bersama KMHDI (Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia) dan PMKRI (Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia). Sebagai rekan persaudaraan antar iman, ketiga organisasi ini memang cukup dekat layaknya sebuah keluarga. Bhinneka Tunggal Ika, itulah prinsip yang KMBP, KMHDI, dan PMKRI songsong bersama-sama.

Happy Anniversary Vihara Maitribhumi

Happy Anniversary Vihara Maitribhumi

Tepat pada tanggal 25 Desember 2014 lalu, Vihara Matribhumi merayakan ulang tahunnya yang ke-25 tahun. Sebuah angka yang menunjukkan bahwa telah panjang perjalanan vihara ini sejak dahulu sampai sekarang.

Acara diawali dengan berbagai acara hiburan. Namun karena keterlambatan tim redaksi Citta di acara tersebut, kami tidak sempat menikmatinya. Hanya tampak gadis-gadis cantik yang mengenakan pakaian berwarna merah dan membawa kipas besar di tangan kiri mereka, hendak menuruni panggung ketika kami sampai di vihara yang berlokasi di daerah Padang Selasa ini.

Senin, 01 Desember 2014

BSO MAJALAH CITTA : BERKARYA DALAM JURNALISTIK

BSO MAJALAH CITTA

BERKARYA DALAM JURNALISTIK

Hai KMBP lovers J

Pada kesempatan kali ini, kita kenalan lebih dalam yuk sama salah satu Badan Semi Otonom yang ada di KMBP, yaitu Majalah Citta. Apa sih itu Citta??

Majalah Citta adalah salah satu Badan Semi Otonom (BSO) yang berada di bawah naungan Keluarga Mahasiswa Buddhis Palembang (KMBP). Majalah Citta itu sendiri merupakan salah satu bentuk kreativitas anggota KMBP dalam bidang jurnalistik yang bersifat non-sektarian.

Citta Edisi 20
Ujian Kehidupan
Menginjak usia KMBP yang sudah memasuki usia 31 tahun, banyak pasang surut yang terjadi dengan BSO yang satu ini. Banyak hal terjadi, dari kejayaan sampai kemerosotan. Namun semua itu tidaklah menjadi halangan bagi tim redaksi Citta saat ini. Di masa kepengurusan KMBP untuk masa bakti 2014-2016, tim redaksi Citta telah berhasil mencetak 400 eksemplar majalah Citta dengan tema "Ujian Kehidupan" edisi ke-20 yang rilis pada 17 Agustus 2014.




Jumat, 21 November 2014

Perayaan “Oesiki”, Bersatu dalam Seni dan Spiritualitas

Perayaan Oesiki, Bersatu dalam Seni dan Spiritualitas 

15 November 2014, di malam hari saat rintik-rintik hujan turun membasahi Bumi,  tidaklah menjadi suatu halangan bagi umat Niciren Syosyu untuk tetap melaksanakan perayaan Oesiki yang bertempat di Vihara Vimalakirti. Makna dibalik perayaan ini adalah untuk memperingati moksa-nya Niciren Daisyonin yang berjiwa kekal abadi. Acara dimulai sekitar pukul 19.30 WIB yang diawali dengan Upacara Otaiya yang dipimpin oleh Pandita di lantai dua Vihara Vimalakirti. Perayaan kali ini diikuti oleh cukup banyak umat, mulai dari anak-anak, remaja, muda-mudi, hingga para orang tua. Acara dilanjutkan dengan pembacaan tekad.

Senin, 03 November 2014

Meditasi Anti Stres


Stress?? Don’t worry, there’s a simple solution

Hallo pembaca yang budiman dimanapun anda berada ^^
Kali ini, kami akan membahas tentang stres, dan menceritakan secara singkat tentang acara yang baru-baru ini kami ikuti, yaitu tentang Meditasi Anti Stres.

Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang tampak erbahaya atau sulit. Stres membuat tubuh untuk memproduksi hormone adrenaline yang berfungsi untuk mempertahankan diri. Stres merupakan bagian dari kehidupan manusia. Stres yang ringan berguna dan dapat memacu seseorang untuk berpikir dan berusaha lebih berpikir dan berusaha lebih cepat dan keras sehingga dapat menjawab tantangan hidup sehari-hari. Stres ringan bias merangsang dan memberikan rasa lebih bergairah dalam kehidupan yang biasanya membosankan dan rutin. Tetapi stres yang terlalu banyak dan berkelanjutan, bila tidak ditanggulangi, akan berbahaya bagi kesehatan.

Gejala-gejala stres :

  • Menjadi mudah tersinggung dan marah terhadap teman, keluarga dan kolega. 
  • Bertindak secara agresif dan defensif
  • Merasa selalu lelah.
  • Sukar konsentrasi atau menjadi pelupa.
  • Palpitasi atau jantung berdebar-debar.
  • dll.
Penyebab Stres biasa disebabkan oleh kejadian hidup sehari-hari baik gembira dan sedih, misalnya kehilangan orang yang dicintai baik karena meninggal atau cerai, masalah hubungan pribadi, masalah keuangan seperti hutang dan pengeluaran di luar kemampuan, perasaan negatifseperti rasa bersalah dan tidak tahu cara pemecahannya, frustasi, dsb.
Bagaimana mencegah stres ?
  • Lihat/ukur kemampuan sendiri. Belajar untuk menerima apa adanya dan mencintai diri sendiri.
  • Temukan penyebab perasaan negative dan belajar untuk menanggulanginya. Jangan memperberat masalah dan coba untuk sekali-kali mengalah terhadap orang lain meskipun mungkin anda di pihak yang benar.
  • Rencanakan perubahan-perubahan besar dalam kehidupan anda dalam jangka lama dan beriwaktu secukupnya bagi diri anda untuk menyesuaikan dari perubahan satu ke yang lainnya.
  • Rencanakan waktu anda dengan baik. Buat daftar yang harus dikerjakan sesuai prioritas.
  • Rencanakan waktu untuk rekreasi.
  • Teknik relaksasi seperti napas dalam, MEDITASI atau pijatan.
(Sumber : http://www.artikelbagus.com/2012/04/gejala-dan-penyebab-stress.html#ixzz3Hi5LI03r)

Lalu berbicara tentang meditasi, bagaimana meditasi bias mengurangi stres?

Pada Sabtu, 25 Oktober 2014 bertempat di Vihara Dhammavijja di Jl. Sirna Raga No.1623 Palembang, diadakan latihan “Meditasi Anti Stres” dengan pembicara dr. Dharma Kumara Widya, M.kes. Acara ini dimulai pada pukul 10.00 WIB dengan diawali pemaparan materi singkat tentang stres, penyebab stres, gejala stres, dan cara mengatasi stres. 
Salah satu cara mengatasi stres yang sejalan dengan praktik ajaran Buddha adalah dengan meditasi, dimana melalui meditasi ini kita berusaha untuk memusatkan pikiran kita.
Bagaimana mekanisme stres itu terjadi? Bisa dilihat pada gambar di bawah, bahwa ketika objek indera kita melihat sesuatu yang tidak menyenangkan, hal itu akan memberikan kesadaran pada indera kita, dan kemudian kesadaran itu akan berubah menjadi sebuah persepsi tidak baik, yang pada akhirnya menimbulkan perasaan tidak enak yang akan berujung pada timbulnya reaksi di tubuh, misalnya nyeri di ulu hati, dsb.

Lalu bagaimana meditasi bias mengurangi stres tersebut? Perhatikan pada gambar. Melalui meditasi pengamatan, kita mencoba menfokuskan pikiran kita untuk merasakan reaksi tubuh yang diakibatkan oleh stres tadi. Dengan mampu merasakannya, kita mencoba untuk rileks dan membiarkan reaksi tubuh yang dirasakan tadi hilang secara perlahan-lahan. Ingat, pada tahap ini kita dituntut untuk tidak berpikir, tapi cobalah untuk merasakan. Pada tahap ini perasaan tersebut perlahan-lahan mulai memudar. Ketika perasaan sakit yang berupa reaksi tubuh tadi sudah perlahan-lahan hilang, artinya stres kita pun sedikit demi sedikit sudah mulai berkurang. Untuk mampu mengurangi stres, diperlukan meditasi secara bertahap. Karena stres sulit untuk langsung hilang seketika melalui percobaan meditasi yang pertama. Jadi tipsnya, cobalah terus meditasi anti stres ini secara rutin, dan ingat sekali lagi untuk tidak berpikir. Cobalah untuk mengendalikan pikiran anda agar FOKUS.
Sekian topik pembahasan kita kali ini. Pembahasan yang menarik, bukan? 
Bagaimana kita bias mengurangi stres dengan cara yang simple, yaitu hanya dengan ber-Meditasi. Semoga setelah membaca artikel ini, para pembaca yang budiman tidak akan lagi merasakan stres, dan semuanya akan selalu berbahagia.

Sabbe satta bhavantu sukhitatta
Semoga semua makhluk berbahagia